
Surabaya – Kotakita, sebuah organisasi nonprofit yang berbasis di kota Solo, menggandeng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya dalam program Urban Citizenship Academy (UCA). Bertempat di perpustakaan C20, agenda tersebut berlangsung Sabtu (5/6/2016).
Strategic Communications Officer (SCO) Kota Kita, Paulista Bunga Surjadi, menyebutkan bahwa UCA yang baru pertama kali mereka gelar di Surabaya ini merupakan ajang untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, serta keterseputar advokasi kepada anak-anak muda, khususnya di Surabaya.
“Urban Citizenship Academy ini adalah yang pertama kali kami gelar. Tujuannya adalah untuk memberikan tambahan keterampilan kepada para peserta seputar advokasi,” ujar Ita, panggilan akrab Paulista.
“Dari sini, output yang hendak kami peroleh adalah munculnya aktivis-aktivis muda yang kritis dalam menghadapi permasalahan di kota,” sambungnya.
Kotakita sendiri merupakan sebuah organisasi nonprofit yang fokus kegiatannya adalah mendorong partisipasi warga dalam pembangunan di kotanya masing-masing. Partisipasi itu salah satunya diwujudkan dengan menyediakan data akurat tentang kondisi dan situasi lingkungan di mana mereka tinggal.
Sementara itu, AJI Surabaya diminta menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut karena anggotanya dinilai memiliki pengalaman yang cukup kaya dalam mengelola masalah-masalah perkotaan, menawarkan solusi melalui produk-produk jurnalistik.
Eben Haezer, perwakilan AJI Surabaya, dalam pertemuan tersebut diminta untuk menyampaikan pengalaman jurnalis anggota AJI Surabaya, tidak hanya dalam memproduksi berita, namun juga dalam mengadvokasi isu-isu tertentu seperti isu kebebasan pers, etika jurnalis, upah layak untuk pekerja media, dan lain sebagainya.
Selain itu, Eben juga menyampaikan banyak hal mengenai sejarah AJI dan perkembangannya sampai saat ini.
“Para peserta cukup antusias dengan kehadiran AJI dan materi yang disampaikan. Sebagian dari mereka juga ada yang tertarik untuk menjadi anggota AJI Surabaya, tetapi dari latar belakang jurnalisme warga,” ujar Eben.