Lily Wahid Kritik Perda Larang Perempuan Ngangkang di Motor

JAKARTA – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Chadijah Wahid angkat suara mengenai aturan yang melarang perempuan mengangkang saat berboncengan di sepeda motor di Lhokseumawe, Aceh Utara.

Adik dari mantan Presiden Gus Dur ini dapat memahami motivasi Pemerintah kota Lhokseumawe tengah menyiapkan aturan unik ini. Untuk diketahui Dinas Syariat Islam kota Lhokseumawe  membuat draf berisi himbauan agar perempuan tidak duduk mengangkang.

“Mungkin Perda tersebut berlatar belakang menghormati dan menyayangi perempuan,” ujar Lily Wahid kepada Tribunnews, Jakarta, Jumat (4/1/2013).

Tapi, tegas dia, bahwa Perda itu salah kaprah. Pasalnya Qur’an sendiri menjamin kesetaraan laki-laki dan perempuan, dan membedakan mereka atas dasar kedalaman iman, ketakwaan dan kepatuhan mereka terhadap Allah.

“Terkadang-kadang pemahaman agama mereka  membuahkan aturan-aturan yang tidak substansial dan aneh-aneh,” tegas Lily.

Sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri akan mengklarifikasi aturan pemerintah Kota Lhokseumawe yang melarang perempuan membonceng motor dengan cara mengangangkang.

“Semua aturan yang sudah disetujui pemerintah daerah akan kami klarifikasi kembali,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek saat dihubungi Rabu, (3/1/2013).

Secara normatif, kata Donny, seluruh peraturan buatan pemerintah daerah telah dikonsultasikan kepada Kementerian Dalam Negeri sebelum disetujui.  Donny tak menjelaskan apakah aturan tersebut meliputi imbauan walikota di tingkat provinsi.

Pemerintah kota Lhokseumawe tengah menyiapkan aturan unik. Dinas Syariat Islam membuat draf berisi himbauan agar perempuan tidak duduk mengangkang. “Draf sedang disiapkan oleh Dinas Syariah, jadi nomor berapa himbauan itu nanti ketika sudah siap,” kata Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, Dasni Yuzar, Kamis, (3/1/2013).

Dasni mengatakan draf itu memang baru disiapkan. Mulai Senin depan, pengumumannya akan di tempelkan di sejumlah tempat-tempat umum. Sejumlah spanduk dan baliho pun sudah disiapkan.