SIDOARJO, SURYA-Pipa gas milik Lapindo Brantas Inc (LBI) yang melintas di Dusun Bendungan RT 5/RW 2 Desa Pesawahan Kecamatan Porong diketahui bocor, Jum’at (4/1). Akibatnya warga yang tinggal berdekatan dengan pipa gas itu merasa cemas.
Sejumlah warga sempat berduyun-duyun mendatangi halaman rumah Rukaiyah (35), yang rumahnya membelakangi sambungan pipa itu. “Saat itu saya hendak member makan ayam di belakang rumah,” ucap Supadi, warga Dusun Bendungan RT 5/RW 2.
Saat itulah Supadi melihat ada semburan yang muncul dari sungai, yang berjarak beberapa meter dari rumahnya itu. Semburan itu mencapai 40 sentimeter. Saat didekati, semburan juga berbau menyengat,. “Temuan ini lalu dilaporkan ke perangkat desa,” ucap Kepala Desa Pesawahan Fadil, di lokasi kejadian, Jum’at sore.
Berdasarkan laporan warganya, Fadil menyatakan pipa gas Lapindo itu bocor sekitar pukul 13.30 WIB. Kabar munculnya semburan dari pipa gas ini sontak menyebar ke sejumlah warga lainnya yang tinggal di RT 5/RW 2. “Saat pipa belum ditangani, banyak warga cemas. Maklum mereka trauma dengan semburan lumpur,” beber Fadil.
Begitu menerima laporan warganya, Fadil lalu menghubungi manajemen Lapindo. Tidak lebih dari satu setelah pipa diketahui bocor, beberapa petugas Lapindo datang dan mengecek ke lokasi. “Untuk sementara pipa sudah ditangani dengan menutup kran di sumur W-18 di Desa Kedungboto Porong,“ bebernya.
Humas Lapindo Brantas Inc Anita Ariyanti berharap warga tidak perlu panik karena pihaknya telah menutup aliran gas ke pipa yang diketahui bocor itu, sesaat setelah pipa diketahui bocor. Sehingga kini pipa tidak teraliri gas. “Perbaikan pipa akan kami lakukan sambil menunggu banjir surut,” cetusnya dikonfirmasi Surya, Jum’at malam.
Anita menyatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan kondisi pipa yang bocor itu. Jika perlu diganti pipa yang baru, pihaknya akan melakukan penggantian. Soal penyebab pipa bocor, Anita belum bisa memastikannya. “Bisa jadi karena korosi karena pipa sudah tertanam selama tujuh tahun,” bebernya.
Apakah penghentian aliran gas tidak menggangu produksi? Anita menyebut kejadian itu tidak mempengaruhi produksi karena pipa itu mengalirkan gas relatif kecil, yakni 0,3-0,8 mmcfd dari sumur gas W-18 menuju pengolahan gas (plant) di sumur W-1 di Desa Wunut Kecamatan Porong.
sumber : SURYA Online