Replika Radio Raksasa Ala Mahasiswa UK Petra

salah seorang siswa SMA mengikuti kontes penjaringan penyiar radio oleh Fikom UK Petra, di Sutos, Kamis (15/8/2013). (foto: detik.com)
salah seorang siswa SMA mengikuti kontes penjaringan penyiar radio oleh Fikom UK Petra, di Sutos, Kamis (15/8/2013). (foto: detik.com)

Meski keberadaan kini mulai tergeser dengan media elektronik lain seperti televisi dan internet, radio ternyata memiliki peran penting dalam dunia broadcasting di Indonesia. Menyadari hal ini, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya menggelar acarabertajuk Microwave 2013, The Golden Journey.

Ada yang beda di Atrium Stage Surabaya Town Square (Sutos), Kamis (15/8/20

13). Sebuah kotak besar bercorak hitam dan coklat terpampang di bagian depan stage, tepatnya depan pintu masuk Sutos. Itu adalah replika radio raksasa yang sengaja dibuat untuk memeriahkan ajang Microwave 2013 UK Petra. Radio raksasa ini memiliki tinggi 2 meter, panjang 1,5 meter  lebar 1,7 meter.

Istimewanya, replika radio ini terbuat dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan seperti besi siku dan tripleks sebagai rangka radio. Kemudian tampah  yang dipasang sebagai speaker di sisi kiri dan kanan serta tuningnya. Sementara tombol-tombol tambahan (volume, on, of)  di buat dari bola plastik yang dibelah dua dan pilihan gelombang digambar di atas kertas putih.

Dosen pembingbing Fikom UK Petra Grace Swestin mengungkapkan, replika radio ini dibuat untuk mengingatkan kejayaan radio para era tahun 1940 an. Karena itu dipilih radio yang ada di masa itu. ”Kami menganggap radio memiliki peran penting dalam perkembangan dunia penyiaran. Dan kami menganggap penyiar radio memiliki nilai plus, karena itu kami buar replika dan acara seperti ini,”kata Grace saat ditemui sebelum acara.

Replika ini dibuat hampir tiga bulan, mulai dari pengumpulan bahan hingga mencari contoh radio klasik di internet.
Selain ditampilkan di Sutos, replika ini juga akan dipamerkan di laboratorium radio UK Petra hingga beberapa bulan ke depan.      “Kebetulan kami juga memiliki Petra Campus Radio yang menjangkau dan digemari mahasiswa. Semoga ini semakin menggairahkan radio kembali,” harapnya.

Microwave ini kepanjangan dari Microphonic Wave, yakni ajang kompetisi mencari penyiar radio berbakat tingkat SMA yang sudah berjalan selama lima tahun. Tahun ini pendaftar microwave mencapai 42 orang. Mereka disaring hingga tersisa delapan finalis yang bertanding di malam puncaknya Kamis malam. (sumber: surya.co.id)