Masyarakat Jawa Timur bakal melakukan pemilihan umum gubernur pada 29 Agustus nanti. Dari total 71.027 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, 1.237 TPS terdeteksi rawan ricuh.
Sebagai bentuk antisipasi, Polda Jawa Timur telah menyiagakan 26.531 personel yang bakal melakukan pengamanan 51 hari ke depan, atau selama proses Pilgub Jawa Timur selesai.
“Total TPS yang ada sekitar 71.027 TPS. Sedangkan TPS yang masuk dalam kategori rawan, ada sekitar 2.142 TPS dan sangat rawan ada sekitar 1.237 lokasi. Kita akan mewaspadai dengan menggunakan pola pengamanan yang berbeda untuk masing-masing TPS sesuai dengan klasifikasinya,” beber Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis (15/8).
Mantan Wadir Lantas Polda Jawa Timur ini menambahkan, pola pengamanan di masing-masing TPS yang dicurigai rawan tersebut, dengan menyiagakan satu polisi dan dua sampai empat petugas Linmas. Sedangkan untuk TPS yang masuk kategori aman akan disiapkan satu orang polisi dan delapan linmas di tiap empat TPS.
“Untuk yang kategori aman, polanya dengan pola mobile, bergerak dari TPS ke TPS, karena ada empat TPS yang diawasi,” katanya.
Kriteria kerawanan yang dimaksud, menurut Awi, dilihat dari aspek geografis suatu lokasi. Seperti daerah pegunungan, kepulauan atau yang menggunakan alat transportasi air yang berpotensi munculnya ancaman.
“Polisi juga dibantu oleh 7.200 personel TNI dan 142.054 Linmas di seluruh Jawa Timur,” tambahnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan menggunakan hak suaranya sebanyak 30.019.300 orang. Dia berharap kegiatan ini, berlangsung aman dan damai. sumber: (merdeka.com)